Jumat, 18 Desember 2009

Sebuah Pilihan atau Keputusan

Dahulu sebelum semua berjalan seperti saat ini, semua terasa mudah. Aku tak terlalu memikirkan hal yang sebenarnya tak terlalu penting buatku saat ini. Semua berjalan normal, tanpa ada banyak hal mengusikku. Aku hanya menfokuskan diriku akan satu hal saja, tak lebih, dan semuanya hanya bergulat dalam pikirku. Aku hanya menunggu dan terdiam.

Sekarang, suatu hal terjadi. Hal ini benar-benar mengusikku, membuatku jauh dari alam kesadaranku. Membuatku kembali dalam bayang-bayang semu yang terbatas.

Banyak yang memberitahuku, bahwa semua yang ku lakukan sekarang adalah keputusan yang salah. Sama sekali di luar jangkauan alam sadar khalayak. Entah ini suatu putusan yang tepat buatku akan pilihan ini. Atau ini semua hanya inginku sementara.

Mungkin apa yang dipikirkan semua berbeda dengan apa yang terpikirkanku. Hal ini buatku kembali bimbang, kembali ragu.

Sebenarnya tak pantas bagiku berkata demikian, atau hanya sekedar memikirkannya. Semua yang ada saat ini masih di dalam jalur dan bagiku biarlah ini untuk sementara atau akan berakhir saat ini atau bahkan berlanjut hingga akhir.

Apapun itu, semoga ini adalah memang jalanku.


(19-12-09)

Jumat, 28 Agustus 2009

Bukan Hanya Mimpi 5

Menunggu... Menunggu... Dan masih tetap menunggu. Kini pemanggilan nama siswa-siswi keloter selanjutnya. Mereka yang dipanggil akan masuk ke kelas X 4. Duh.... Apa aku akan menjadi kelompok kelas ini? Apa doaku tadi bisa mempertemukan aku dengan Yuda di kelas ini? Apa benar mimpi itu suatu pertanda?



Dan tampaknya aku telah lelah akan penantian tentang semua jawaban yang ada selama ini. Mungkin hari ini adalah hari terakhirku menulis tentangmu, tentang kejadian masa lalu. Masa-masa yang tak ingin ku ulang lagi, masa di mana ego sebagai pemenang, masa saat rupa tertutup bayang, masa saat tak ada waktu merindukan siapa pun.

Dengan maaf yang teramat sangat, dengan ini aku putuskan menyudahi cerita yang takkan pernah ada akhirnya ini, hingga suatu saat ku ingin mengulas cerita ini lagi.

Terimakasih..............
^_^

Rabu, 29 Juli 2009

Bukan Hanya Mimpi 4


Debaran jantungku masih terasa kencang, aku mulai berkeringat dingin. Apa yang sebenarnya terjadi padaku? kemudian tiba-tiba dia membuyarkan lamunanku, "Re...!" sapanya. "Eh..., iya...", jawabku gugup. "Disuruh kembali kebarisan tuh..!" jawabnya lagi. "Owh, iya", jawabku. Kemudian kami pun kembali ke barisan kami semula.

Acara Masa Orentasi berjalan seperti MOS pada umumnya, tidak ada yang begitu spesial, karena yang ku pikir saat ini adalah seseorang yang kemarin begitu menghantui tidur malamku. Aku masih tak begitu mengerti akan keadaan ini. Semuanya membuatku bingung, buatku bimbang. Tapi..., sudahlah, aku tak perlu memikirkannya lagi, nggak jelas dan nggak penting. Lebih baik aku menikmati MOS ini, karena masa-masa seperti ini takkan terulang lagi.

Berbagai macam jenis acara telah aku lalui, dari pembukaan Masa Orentasi yang membosankan, acara touring keliling sekolah yang menjenuhkan, parodi keterampilan yang GJ ( nggak jelas ), pidato-pidato yang bagai siraman ceramah, makan siang yang nggak mengenakkan, adegan akting dari panitia yang memarahi anak yang kebetulan sedang berulang tahun yang nggak spesial itu, serta acara pengumpulan tanda tangan. Benar-benar acara yang melelahkan dan menguras tenaga.

Tetapi, ada suatu acara yang begitu mengena di pikiranku, hingga aku terus merenunginya. Acara tersebut ialah acara pengumpulan tanda tangan, kegiatan yang dilakukan yaitu : mendata nama, alamat, tempat tanggal lahir, nomor telepon, dan tentu saja tanda tangan si peserta. Nah, di sini yang membuatku resah, ketika semua daftar nama anggotaku sudah terpenuhi, hanya tinggal seorang saja, yakni ttd dari Yuda. Dengan segera aku bergegas ingin menyelesaikan tugas ini secepatnya. Aku mulai beranjak dari tempat dudukku, tetpi niat itu aku urungkan karena ternyata dia telah ada di depanku. Dia berdiri di samping mejaku sambil membawa kertas dan sebuah pena. Dia tetap terdiam dengan tatapan yang meragukan, sebenarnya apa yang ingin dia lakukan. Hmmm.......

"Ada apa?" tanyaku dengan nada setengah ketus, karena aku sudah benar-benar lelah. "Aar.. Ehm...", jawabnya sambil terbata-bata. "Maw minta tanda tangan ?" tanyaku memotong perkataanya. "Eh... iya", jawabnya. "Mana kertasnya ?" aku pun langsung mengambil kertasnya dan mengisi data-data yang dibutuhkan dan terakhir aku bubuhi tanda tanganku. "Ini, udah..." kataku sambil mengembalikan kertasnya. "Aku juga dunk !" kataku sambil memberikan kertasku. Dia langsung melakukan hal yang sama seperti yang telah aku lakukan tadi. "Oh, iya... makasih", katanya sambil meninggalkan tempat itu. "Makasih juga", balasku.

"Rere, kamu kenapa? kok kelihatannya sebal gitu sama tu anak..??" kata teman sebelahku. "Heh... masak?" tanyaku berusaha meyakinkan. "Iya, kamu lho tadi ketus banget gitu bicaranya," jawabnya menjelaskan. "Owh, mungkin aku sedang kecapean", jawabku berusaha membela diri. "Owh.. gitu", balasnya.

Hm.. Benar-benar hari yang melelahkan. Sebentar, hm... apa benar apa yang ku lakukan tadi demikian. Persis seperti apa yang diberitahukan temanku tadi. Tampaknya aku mulai menyadari kekeliruanku, owh.. tidak. Apa yang harus ku lakukan nanti jika bertemu lagi dengannya? Aku telah berbuat hal yang tidak menyenangkan kepadanya.

Sudahlah, itu sudah berlalu. Masa MOS telah usai, kini hari berikut akan berubah. Besok adalah hari pertamaku masuk SMA, aku sudah tak lagi SMP. Tetapi sebelumnya, aku harus tahu dulu besok masuk kelas mana. Iya, karena setelah MOS berakhir. Semua siswa-siswi baru kembali berkumpul di gedung serba guna untuk menunggu namanya dipanggil menuju ke kelasnya masing-masing sesuai pilihan dari siapalah yang milih ini, mungkin guru-gurunya berdasarkan apa, aku juga tidak tahu.

Detik demi detik, menit demi menit, aku menunggu namaku dipanggil. "Aku sekelas sama siapa ya?" bisikku lirih. Hal ini juga yang selalu aku khawatirkan tiap mendatangi dan memasuki area baru. Nantinya, aku akan bertemu siapa? Apakah aku akan punya teman? Bagaimana sikap mereka? Apa aku bisa beradaptasi? Hm... Semua pertanyaan itu terus berputar dalam pikiran. Dag... Dig... Dug... Debaran jantung pun ikut berpacu menunggu namaku dipanggil. Tapi sepertinya bukan hanya aku saja yang merasakan demikian, semunya pasti juga merasakan hal yang sama denganku, sudah sangat terlihat jelas di raut muka mereka.

Sudah lima belas menit berlalu, tetapi namaku belum dipanggil juga, hm.. tapi sudah ada referensi, karena selama lima menit itu aku telah mendengar nama-nama teman lain yang masuk dalam kelas X 1, X 2 dan X 3. Di dalamnya tercantum pula beberapa nama temanku semasa SMP. Walau begitu, aku masih berpikir dan berharap kalau aku sekelas dengan Yuda. Uwhhh... kenapa aku mengharapkan demikian.....? Aku sendiri masih meragukan jawabanku. Semua pemikiranku ini, membawaku ke mimpi-mimpi sebelumnya. Mimpi yang tak jelas maknanya. Kalaupun mimpi itu benar suatu pertanda, maka jadikan kami sekelas Ya Allah..... amin..... hehehe permintaan apaan nie....

Menunggu... Menunggu... Dan masih tetap menunggu. Kini pemanggilan nama siswa-siswi keloter selanjutnya. Mereka yang dipanggil akan masuk ke kelas X 4. Duh.... Apa aku akan menjadi kelompok kelas ini? Apa doaku tadi bisa mempertemukan aku dengan Yuda di kelas ini? Apa benar mimpi itu suatu pertanda?



..................
Bersambung.......
tunggu cerita selanjutnya yuaw.....
..................

Rabu, 15 Juli 2009

Bukan Hanya Mimpi 3

Pagi ini adalah awalku untuk mendapat pengalaman baru, sekolah baru dan teman baru. Semua persiapan untuk masa orentasi siswa telah ku persiapkan dengan matang, "semuanya lengkap...", kataku sambil membereskan barang-barang tersebut dan memasukkannya dalam tas kardus yang mesti saya pakai nanti pada saat MOS. Aku pun mengecek kembali barang-barang tersebut sesuai dengan daftar yang ada, "alat tulis, topi dari bola sepak, bekal makanan, coklat, peralatan makan, peralatan sholat dan kantong kresek besar.. hmmm.... sudah lengkap semua."

Tepat pukul 06.00 WIB, aku berangkat menuju sekolah baruku itu dengan mengendarai sepeda motor kesayanganku itu. Tak lupa sebelum berangkat, aku berpamitan dengan kedua orangtuaku, mereka mengantar kepergianku ke sekolah baru dengan haru.

Sesampainya di sana, saya langsung memarkirkan kendaraanku di tempat parkir dengan segera, karena para panitia MOS sudah meneriaki kami. Sepertinya saya terlambat... Tapi ternyata tidak, pnitia MOS hanya menggertak saja. Tak lama kemudian, aku digiring menuju gedung AULA. Di sana sudah tampak banyak calon siswa/i yang hadir. Sesegera mungkin aku langsung mengikuti mereka yang tampak berbaris rapi membuat suatu kelompok, masing-masing kelompok memiliki 12 anggota dan satu pemimpin.

Hmm... aku bingung, aku merasa tidak mengenali anak-anak di depanku ini. Aku melihat ada grup lain yang isinya semua dari sekolahku dulu. Aku mencoba mendekati mereka, namun mereka menolakku karena kelompok mereka sudah lengkan. Akhirnya dengan terpaksa aku kembali ke barisanku semula.

Perlahan aku mengamati teman-teman baruku yang berada di barisan depan. Perlahan, aku sapu raut muka mereka, mencoba mengingat tiap lekuk bentuk mukanya, dan ternyata aku mengenali beberapa orang diantaranya, mereka adalah teman-teman satu kelasku dulu di SMP. Hmm.... Akhirnya aku menemukan orang yang ku kenal, jadi aku tidak canggung lagi. Kemudian aku menyapa mereka satu persatu, diantaranya ada Ima, teman SMP sekaligus SD ku, dan aku melihat seseorang.... dia.... dia adalah Yuda, Yuda Setyawan... Dia yang baru-baru ini telah mengusik malamku. Hmmm... Apa arti sebenarnya ini. Dengan kikuk, kemudian aku menghampirinya dan mengajaknya ngobrol, "Hei, Yuda. Pa kabar ? Woe... sekolah di sini juga kamu...?" Dengan senyum simpul dia menjawab,"Hei, iya. Kamu lihat sendirikan aku ada di sini." Wie... napa hatiku serasa berdebar kencang ketika dia menjawab pertanyaanku itu... Apalagi dengan senyum manisnya itu... Wie....

bersambung.....
hehhehe

Kamis, 23 April 2009

die Tatkraft

Jetzt..
Du sichtbar missmutig...
Und zogern werden der Schatten du...
Unsicher mit der Schritten du...
Der Augenblick du denken für sich wenden...

Jedoch..
Ich hoffen du bewachen die Leber du...
Ich immer unterstützen...

Die Tatkraft... CAYOO...

Sabtu, 11 April 2009

das Wort

Irgend das Wort was sichtbar shön falls verborgen..
Nicht erlessen falls schon ertönen..
Das Wort süß und bitter vertreten..
Mit wenig die Änderung das Sinn..
Was das Wort werden ertönen ?
Wann das Wort schon getroffen das Fleck..
Mit die Empfindung verzweifelt..

Was jene ?
Nicht ein Mensch auch wissen..
Was tatsächlich jene?
Nur etwas das Wort könen ausdrücken..

Das Beispiel mein wissen jene..
Sicherlich werden hörbar sein obgleich einmal..

Yang Ku Tahu

Yang ku tahu..
Dia berjalan melewati kalbuku..
Tak terpikir dia singgah ke pelabuhan..
Berjalan kembali ke arah samudra yang luas..
Terombang-ambing terhempas ombak..
Tak tahu akan tujuan..

Yang ku tahu..
Dia pergi tanpa bersua..
Pergi dengan membawa mimpinya..
Andai ku bisa mencegahnya..
Dengan beberapa ucapan kikuk..
Yang mungkin bisa membawanya kembali ke bayangnya..

Yang ku tahu..
Aku telah biarkan angan pergi menjauh dengan sendirinya..

Senin, 06 April 2009

Bukan Hanya Mimpi 2

Tiba-tida kabut pekat menghampiri kami. Dengan seketika semua menjadi gelap. Gelap tanpa cahaya sedikit pun. Semua ini membuatku takut.... Aku menjadi semakin gelisah..... Aku bingung.....

Aku tak bisa melihat dan mendengar suara apa pun. Bahkan tanganku sendiri tak terlihat, begitu pun jerit suaraku yang hanya bisa menggema lagi di kerongkongan.
Kenapa ini ? Ada apa denganku ?

"Ternyata hanya mimpi", kataku, "mimpi yang aneh", sudah seminggu aku bermimpi hal yang sama. "Kenapa ? HUH..., bikin bingung aja nie !" gerutuku.

Aku mulai mengingat-ingat mimpiku tadi. Sepertinya aku telah mengenali pemuda dalam mimpiku. Iya benar, aku telah mengingatnya. Dia adalah Yuda, Yuda Setyawan, teman semasa SMP ku dulu. "Lalu mengapa aku bisa memimpikannya? Selama tujuh hari berturut-turut lagi." gerutuku bingung.

Ini semua membuatku semakin bingung. Padahal aku sama sekali tidak memikirkannya, tapi kenapa dia bisa muncul dalam setiap mimpiku. Menjadi teman dekatku saja tidak. Walaupun kami menjadi teman sekelas selama tiga tahun di SMP, aku tidak pernah akrab dengannya. Bahkan kami seperti orang asing. "Hmm.., itukan hanya mimpi ! Ngapain aku memikirkannya sampai ribet seperti ini. Sudahlah !" gerutuku lagi sambil menenangkan diri. Aku mencoba melupakannya dan membiarkannya berlalu begitu saja.

Aku harus segera mempersiapkan diri karena hari ini adalah hari yang telah ku nantikan sejak selesai Ujian Akhir Nasional kemaren. Rasanya hatiku berdebar dengan kencangnya menunggu hasil pengumuman lolos seleksi masuk SMA. Pengumumannya hari ini, aku nanti melihat hasilnya sendiri karena orangtuaku sibuk kerja. Sudahlah, aku sudah mau SMA begini masak masih bermanja-manja ria.

Setelah semua persiapan selesai, akhirnya aku berangkat dengan mengenakan baju seragam SMP ku lengkap dengan sepatu hitam, karena peraturan mengharuskan demikian. Akhirnya aku berangkat ke SMA Negeri terdekat dari rumahku, sebenarnya cukup jauh, tapi di sana merupakan salah satu sekolah yang aku pilih saat ujian seleksi masuk. Mungkin saja aku diterima di sana. Aku berangkat dengan mengendarai sepeda motor, walaupun belum punya SIM tapi nekat aja.

Tidak berapa lama, aku pun tiba di sekolah itu. Nampak dari luar, terlihat luas dengan adanya lapangan basket dan voli yang menyatu, kemudian di sebelah timurnya terdapat sebuah gedung yang terlihat kokoh, tinggi dan besar, ternyata itu adalah gedung serba guna. Lalu di sebelah utara dan timur gedung serba guna terdapat tempat parkir khusus kendaraan roda dua. Aku segera pergi menuju tempat parkir tersebut dan meletakkan kendaraanku searah dan sejajar dengan kendaraan-kendaraan yang lain. Semuanya terlihat rapi.

Perlahan aku meninggalkan sepedaku dan berjalan menuju gedung yang nampak luas itu. Sesampainya di depan gedung tersebut, aku berhenti, karena di sana terdapat kertas-kertas pengumuman hasil seleksi yang menempel di papan. Aku mendekati tempat itu. Aku melihat salah satu kertas yang berada di ujung sebelah kiri. Aku membacanya dari atas ke bawah, namun di sana tidak tercantum namaku. Kemudian aku beralih ke kertas yang lain. Aku telusuri tiap baris nama yang ada, namun tak ku temukan namaku. Yang ada hanya nama beberapa teman SMP ku yang berhasil lolos untuk bersekolah di sini. Hatiku semakin berdebar kencang tidak karuan. Lalu aku mengganti pandanganku ke kertas berikutnya. Hmmmm... nampak ada satu nama lagi yang ku kenal. Di sana tertulis nama Yuda Setyawan. Apa mungkin dia orangnya. Yuda yang berada alam tiap mimpiku akhir-akhir ini. Tapi sepertinya bukan, karena sepengetahuanku, dia akan melanjutkan sekolahnya di kota, bukan di sekolah pinggiran senacam ini. Hmmmmm..... Aku mulai bimbang. Di kertas tersebut juga tidak tercantum nama sekolah asal dari Yuda. Padahal untuk nama-nama yang lain tertera dengan jelas nama sekolah asal masing-masing.

Aduuuuhh..... di kertas ini juga tidak ada namaku. Tidak pantang menyerah, aku pun melihat dan memastikan bahwa namaku ada di kertas berikutnya. Dan ternyata aku menemukan namaku tercantum di sana. Nama itu bertuliskan Rere Revina, berada pada baris ke lima belas dari atas, di sana juga tercantum pula nama asal SMP ku.

Piuuuuhhh........ Lega...! Puji syukur, akhirnya aku lolos seleksi.......
Kini tinggal menyiapkan segalanya untuk masuk di sekolah yang baru.


Bersambung....
^_^

Aku

Aku... aku...
Tetap aku...
Mungkin orang berkata lain...
Apa peduliku...
Itu urusanku...
Tiada guna mengasah pisau yang sudah karatan...
Tiada arti...

Tipu diri dengan tawa...
Sakiti diri dengan senyuman...
Itu aku...
Walau tak jelas mulanya...
Mungkinkah ?

Aku tak mau hidup seperti ini...
Semua bualan, semua... lelucon belaka...
Ku usik diri ini dengan sendirinya...
Mengapa ?
Tak jelas semua...
Tak ada arti
Walau tahu hidup hanya meracun diri

Rabu, 01 April 2009

Er Kommen

Nun...
Ich glauben...
Ich verstrauen das Gefühl...
Über das Leben, der Wunsch, das Gewissen, die Liebe

Ich warten bis sie kommen....

wkekeke... ancur dach bahasanya...

Minggu, 15 Maret 2009

Bukan Hanya Mimpi

Tiba-tiba aku barada di tempat yang tak asing bagiku. Suatu tempat dengan jembatan yang sama, terbuat dari potongan kayu yang terikat dengan tali. Di sampingnya terdapat lampu gantung yang sama pula. "Di mana aku ?" kataku lirih.

Aku berjalan di atas jembatan gantung yang tampak goyah dalam setiap langkahku. Takut akan jatuh, aku pun berhenti sejenak untuk menghela nafas. Tidak seberapa jauh aku berdiri, ku lihat dua orang berdiri di ujung jembatan. Entah apa yang mereka lakukan. Aku mencoba mencari tahu. Aku berjalan menghampiri mereka. Namun semakin dekat ku melangkah, semakin jauh gadis itu melangkah, hingga hilang di tengah pekatnya kabut yang datang secara tiba-tiba. Walaupun demikian, aku tetap meneruskan langkahku. Aku hampiri seseorang yang masih berdiri di ujung jembatan yang sedang melihat gadis itu dengan tatapan penuh iba.

"Hai....!" sapaku, "Kamu siapa ?" tanyaku pada seorang pemuda yang berdiri di depanku. Dia tidak menjawab. "Apa kita pernah bertemu sebelumnya ?" tambahku. Dia tetap tidak bergeming. Dia tetap diam terpaku dengan ekspresinya yang datar.

Entah kenapa pikiranku menjadi kosong dan tak terasa kami pun berjalan berdampingan menyusuri jalan kecil yang terbuat dari kayu yang tersambung dengan jembatan tadi. Kami berjalan dengan perlahan menuju ke sebuah kursi panjang yang bisa muat untuk di duduki empat orang. Dia lalu duduk di kursi itu. Aku pun mengikutinya. Kami duduk agak berjauhan.

Aku masih bingung akan tingkah lakunya itu. Aku pandangi dia lekat-lekat, berharap dia menyadarinya. Tapi ternyata tidak. Dia tetap asyik dengan dunianya sendiri. Dia tetap diam dengan ekspresinya yang begitu menyayat hati. Sebenarnya siapa dia. Aku ingin menegurnya lagi, tetapi lidahku terasa keluh dan mulutku terkunci. Aku tak bisa mengeluarkan sepatah kata pun. Kemudian aku urungkan niatku tersebut.

Aku ikuti arah kedua bola matanya yang menatap begitu tajam ke arah depan, dan ternyata aku dapati seorang gadis yang berdiri di bawah lampu gantung yang lain. Ternyata dia adalah gadis yang ku lihat tadi. Dia berdiri membelakangi kami dengan tangan kirinya memegang tiang lampu gantung di seberang sana.

Masih aku lihat seseorang di sampingku masih memandang gadis itu. Namun tiba-tiba dia menoleh ke arahku. Untuk sesaat aku sempat mengenalinya, tapi aku masih meragukannya. Setelah itu dia berdiri lalu menghampiri gadis tadi. Aku mencoba mengikutinya, namun gagal. Tubuhku tak bisa aku gerakkan. Aku hanya bisa duduk diam dan melihat apa yang akan terjadi nanti.

Tidak berapa lama, ku lihat dia sudah berada di samping gadis itu. Lalu dia memegang kedua tangan si gadis. Mereka pun saling berhadapan. Dia mulai tersenyum simpul. Kenapa hatiku terasa sakit ? Sekarang aku menjadi gelisah. Aku hanya bisa menyaksikanmereka tanpa bisa berbuat apa pun. Entah mengapa hatiku semakin menjadi hancur, hingga tak terasa air mataku sudah mengalir. Mengalir membasahi pipiku. Aku hanya bisa tertunduk sambil berlinang air mata.

Begitu asyiknya aku dengan tangisan ini, hingga aku tidak menyadari ada orang yang duduk tepat di tepmat pemuda tadi duduk. Aku menoleh, ku coba melihat lebih jelas lagi siapa dia. Namun mataku sudah penuh dengan air mata, sampai aku tidak bisa melihatnya dengan jelas. Walau dengan samar aku bisa melihat dan merasakan kedua tangannya menghapus air mataku dengan lembutnya, tapi aku tetap tidak bisa melihatnya dengan jelas. Siapa sebenarnya dia ?

Tiba-tida kabut pekat menghampiri kami. Dengan seketika semua menjadi gelap. Gelap tanpa cahaya sedikit pun. Semua ini membuatku takut.... Aku menjadi semakin gelisah..... Aku bingung.....

Aku tak bisa melihat dan mendengar suara apa pun. Bahkan tanganku sendiri tak terlihat, begitu pun jerit suaraku yang hanya bisa menggema lagi di kerongkongan.
Kenapa ini ? Ada apa denganku ?

Jika ingin tahu jawabannya....
tunggu Bukan Hanya Mimpi 2


bersambung

Sabtu, 28 Februari 2009

Antara Ramalan dan Cinta

Cerita yang saya sampaikan ini adalah sebuah cerita tragis mengenai cinta yang tak dapat bersatu. Menyedihkan memang, di saat kita sudah begitu menyayangi dan begitu mencintai seseorang hingga menunggu beberapa waktu saja akan tergelar pesta peraduan di antara dua sejoli yang sedang dimabuk asmara. Kisah ini berdasarkan kisah teman saya.. Teman yang saya sayangi.

Kisah ini dimiliki oleh Fina (bukan nama sebenarnya) dengan Fino (bukan nama sebenarnya. Mereka berdua telah menjalin cinta selama hampir tiga tahun. Walaupun umur mereka yang masih terbilang begitu muda, namun mereka begitu serius dalam hubungan mereka. Mereka memimpikan untuk bisa hidup bersama di masa depan. Tapi itu semua tinggal menjadi angan saja ketika bencana ramalan datang.

Iya.. Pada awalnya orang tua Fino dan Fina sudah menyetujui rencana mereka untuk melanjutkan ke pelaminan. Bahkan berita bahagia ini sudah tersebar luas di keluarga besar mereka. Tetapi suatu hal yang tak terduga terjadi. Orangtua Fino meminta agar hubungan Fino dan Fina diakhiri karena jika hubungan mereka dilanjutkan, akan menjadi sebuah bencana bagi kehidupan mereka kelak. Alasan lebih spesifik lagi, gara-gara ramalan.

Ramalan tersebut berhubungan dengan tanggal dan hari kelahiran mereka, lebih tepatnya weton. Orangtua Fino menanyakan kepada Fina tentang tanggal kelahirannya itu, kemudian menanyakan kepada orang pintar (orang yang ahli dalam ilmu weton). Ternyata hasilnya adalah.............. tanggal kelahiran Fino dan Fina sama sekali tidak cocok untuk melanjutkan rencana mereka ke jenjang berikutnya. Hmmmm... Orang itu berpesan jika mereka kelak menikah, mereka akan tertimpa kesialan dalam tiap perjalanan kehidupan mereka. Serta konsekuensinya lagi, akan tiba kematian bagi salah satu pikah dari calon mempelai.

Benar - benar tidak bisa dipercaya. Orangtua Fino mempercayai perkataan dari orang itu. Masak di jaman sekarang masih ada juga kepercayaan semacam itu ? Padahal kita harus yakin dan meyakini bahwa hidup, mati dan jodoh itu di tangan Tuhan. Apa manusia sekarang sudah berubah menjadi manusia yang buta akan agama, dan mulai mempercayai hal yang masih ambigu ???

Untuk Saudaraku
Fina dan Fino....
Aku hanya bisa mendoakan yang terbaik buat kalian....
Semoga kelak kalian bisa mendapatkan yang lebih baik lagi....
^_^

Kamis, 26 Februari 2009

Arti Nama

Apalah arti suatu nama? Namun di balik nama tersebut tersimpan berbagai arti. Berikut adalah arti nama berdasarkan huruf depan. Percaya atau tidak, itu terserah anda. Tulisan ini hanya untuk hiburan semata.

* A *
Kamu jauh dari romantis. Lebih tertarik pada tindakan, sih. Ada prinsip ‘apa yang dilihat, itulah yang didapat’. Kamu pasti tidak sabar main mata atau pegangan tangan di gedung bioskop. Maunya langsung tancap, hehehe…. Maka tidak ada tempat bagi seseorang yang malu-malu kucing, manis, pura pura sopan atau muna. “Sudah bukan jamannya isyarat yang tak jelas” kata kamu. Padahal, secara penampilan luar, tidak kelihatan lho, bahwa kamu itu penuh gairah dan seksi..

* B *
Duh, romantisnya. Bukankah kamu suka suasana makan malam yang indah? Kamu juga suka menerima hadiah-hadiah sebagai tanda cinta dari pasangan. Kamu ingin dimanja dan tahu bagaimana memanjakan dia. Kamu sangat pribadi dalam menunjukkan rasa cinta dan khususnya saat bercinta. Kamu akan menahan semuanya sampai segala sesuatu sesuai. Kamu mampu mengontrol hasrat dan puasa dari seks bila harus. Kamu membutuhkan sensasi dan pengalaman baru. Kamu selalu ingin bereksperimen.

* C *
Kamu adalah pribadi yang sangat sosial. Maka hubungan pribadi sangatlah penting. Kamu butuh kedekatan dan kebersamaan. Kamu harus dapat bicara dengan pasangan sebelum, selama dan sesudah bercinta. Kamu ingin objek kasih sayang haruslah bisa diterima secara sosial, untuk itu si dia harus ganteng atau cantik. Kamu melihat kekasih sebagai teman dan pendamping.
Kamu adalah orang yang sangat seksi dan sensual. Yang kamu butuhkan adalah seseorang yang menghargai dan hampir memuja kamu. Nah, ketika itu tak tercapai, kamu tega meninggalkannya dalam waktu lama tanpa aktivitas mesra/seks sama sekali. Kamu adalah seorang ahli dalam mengontrol keinginan.

* D *
Semangat kamu besar sekali dalam mengejar sesuatu yang diinginkan.
Kenapa? Seperti tak ada kata menyerah. Tapi kamu sangat ngemong dan peduli pada masalah orang lain.
Di luar itu, kamu sangat seksi, bergairah, setia dan penuh semangat dalam membina hubungan meski kadang posesif dan pencemburu. Seks, bagi kamu adalah hal yang menyenangkan dan harus dinikmati. Kamu terdorong oleh hal hal eksentrik dan tak biasa, bebas dan terbuka. Untuk yang terakhir ini waspadalah.

* E *
Ternyata, kebutuhan terbesar kamu adalah bicara. Jika teman kencan bukan pendengar yang baik, hubungan bisa buruk. Maka carilah pacar yang menarik secara intelektual. Jika tidak, kamu tak akan tertarik secara seksual padanya. Sehari-hari, kamu benci ketidakharmonisan, tapi menikmati perdebatan. Aneh ya? Kamu juga suka main mata, dengan kilah: tantangan itu lebih penting dibanding tindakan seksual. Boleh dipercaya kok, kamu sangat setia begitu sudah menjatuhkan hati. Tapi kesetiaan itu tak cukup berarti bagi kekasih kamu jika ia bukan orang pintar. Karena kamu bisa tertidur dengan buku di pelukan.

* F *
Jangan terlalu idealis-lah. Kamu juga sangat memuja lawan-jenis. Yang kamu cari adalah pasangan hidup terbaik. Nggak gampang lho. Karena kamu merasa sangat setia pada pasangan? Atau karena kamu merasa sensual, seksi? Di depan banyak orang, kamu suka pamer, lho. Suka kemewahan dan kecantikan dibalik sifat romantis yang kamu miliki. Sehingga adegan cinta dramatis adalah fantasi favorit kamu di masa silam. Tapi, sebagai kekasih, kamu sangat baik hati kok.

* G *
Kamu orang yang sangat pemilih. Sukanya pada kesempurnaan diri, dan apalagi kekasih. Kamu hanya menanggapi orang-orang yang status serta intelektualitasnya lebih. Di tempat tidur, kamu tahu bagaimana meraih puncak stimulasi erotis karena kamu mengerjakannya dengan amat cermat.
kamu bisa menjadi seseorang yang amat aktif secara seksual ketika menemukan waktu yang tepat. Tugas-tugas dan tanggung jawab, mengatasi hal-hal lain. Kamu mungkin sulit dekat secara emosi dengan seorang kekasih, tetapi tidak kesulitan dekat secara seksual.

* H *
kamu mencari pasangan yang dapat menaikkan reputasi dan mendapatkan keterampilan. Kamu sangat baik terhadap kekasih sekali waktu menjalani \ komitmen. Hadiah-hadiah kamu sebenarnya merupakan investasi bagi pasangan. Sebelum menjalani komitmen, kamu cenderung berhemat dan berhati-hati terhadap pengeluaran dan kebiasaan berkencan serta sama hati hatinya dengan keterlibatan secara seksual. Kamu adalah kekasih yang sensual dan sabar.

* I *
Kamu memiliki kebutuhan besar untuk dicintai, dihargai, bahkan dipuja.
Kamu menikmati kemewahan, sensualitas dan kenikmatan ragawi. Kamu mencari kekasih yang tahu apa yang dikerjakan. Kamu tidak tertarik orang orang amatir kecuali mereka yang membutuhkan tutor. Kamu cerewet dan menghabiskan banyak tenaga untuk menjadikan terpenuhinya keinginan.
Kamu butuh eksperimen dan mencoba mode baru untuk kegiatan seks. Kamu mudah bosan sehingga membutuhkan petualangan dan perubahan seksual. Kamu lebih sensual daripada seksual tetapi kadang menurun menjadi terlalu bernafsu, hihihi…

* J *
Kamu sangat romantis dan terkait dengan kemewahan cinta. Memiliki pasangan adalah hal yang sangat penting bagi kamu. Kamu bebas dalam menyatakan cinta dan ingin mengambil kesempatan, mencoba pengalaman seks dan pasangan baru, membuat semuanya terasa enak. Otak memicu kamu. Kamu harus merasa bahwa pasangan mendorong secara intelektual. Bila tidak, kamu akan kesulitan menjaga hubungan dengannya.
Kamu membutuhkan cinta, butuh disayang, butuh suasana yang mewah, pokoknya dihargai.

* K *
Tak ada kata lain, kecuali: kamu benar-benar luar biasa mengagumkan ….

* L *
kamu sangat romantis, idealis kadang percaya bahwa mencintai itu artinya berkorban. Kamu mengakhiri hubungan atau berhenti menarik hati orang yang punya masalah tak biasa. Kamu melihat diri sendiri sebagai penyelamat kekasih. Kamu tulus, penuh kasih, penuh nafsu dan mimpi. Kamu mudah jatuh cinta. Kamu sering berfantasi dan terdorong oleh film dan majalah. Kamu tidak mengatakan rahasia hidup kepada orang lain, apalagi fantasi seksual kamu.

* M *
Emosional dan bersemangat. Ketika terlibat dalam sebuah hubungan, kamu melempar seluruh diri kamu di dalamnya. Tak ada yang bisa menghentikan. Tak satu palang pun mampu menghalang. Kamu habis-habisan, dan mengidamkan seseorang yang sama: penuh kasih dan bersemangat. Kamu percaya pada kebebasan seksual total. Kamu ingin mencoba semua. Pasokan energi seksual kamu seolah tak pernah mati. Kamu juga senang bertindak seperti ‘ibu’ bagi pasangan.

* N *
Sori, Anda payah di tempat tidur!

* O *
Kamu sangat tertarik kegiatan seksual tapi sangat tertutup dan malu mengakui hasrat itu. Kamu bisa mengarahkan banyak energi seksual untuk menghasilkan uang dan atau mencari kekuasaan. Kamu dengan mudah dapat memperpanjang periode lajang kamu. Kamu penuh kasih, penuh gairah, pecinta seks, dan menuntut hal yang sama dari pasangan. Seks adalah hal yang serius sehingga kamu meminta keragaman intensitas dan ingin mencoba semua. Kadang, gairah kamu berubah menjadi posesif yang harus terus dicek.

* P *
Kamu sangat sadar akan norma sosial. Kamu tak akan berpikir untuk melakukan sesuatu yang membahayakan citra atau reputasi. Penampilan itu penting. Kamu membutuhkan pasangan yang kelihatan tampan atau cantik, tapi juga pandai. Anehnya, kamu memandang pasangan sebagai musuh untuk mendorong getaran seks. Kamu relatif bebas dari gangguan seksual. Kamu mau bereksperimen dan mencoba cara baru. Kamu sangat sosial dan sensual. Kamu menikmati main mata dan membutuhkan cukup banyak penghargaan dari segi fisik.

* Q *
Kamu butuh aktivitas dan dorongan konstan. Kamu punya banyak sekali energi fisik. Tak mudah bagi seorang pasangan untuk tetap bersama kamu, baik secara seksual maupun hal lain. Kamu adalah kekasih yang antusias dan cenderung tertarik pada orang dari kelompok etnis lain. Kamu butuh romantisme, jantung hati dan bunga serta perbincangan untuk menaikkan gairah dan berlanjut ke kegiatan seks.

* R *
Kamu orang yang sangat logis dan berorientasi pada tindakan. Kamu butuh seseorang yang dapat mengikuti langkah, dan secara intelektual menyamai, syukur lebih cerdas. Kamu menjadi bergairah karena dorongan pikiran dibanding badan yang indah. Tapi, ketertarikan fisik juga amat penting bagi kamu. Maka, si dia harus orang yang bisa dibanggakan. Secara pribadi, kamu sangat seksi, dan beranggapan seks itu penting, sehingga sisi negatifnya kamu dapat menjadi pasangan yang sangat menuntut.

* S *
Kamu sangat tertutup, suka menahan diri dan malu. Padahal kamu cukup sensual dan bergairah. Hanya dalam keintiman pribadi kamu membiarkan alam membuka rahasia kamu. Ketika seks menjadi hal fundamental, kamu adalah seorang ahli. Kamu tahu semua trik kecil, dan sanggup bersandiwara atau bermain-main dan membuat kehidupan cinta menjadi sangat serius. Kamu punya kesabaran untuk menunggu orang yang tepat.

* T *
Kamu sangat sensitif, pribadi, dan pasif secara seksual. Kamu menyukai pasangan yang mengambil pimpinan. Musik, lampu temaram, dan pikiran romantis menaikkan gairah kamu. Kamu berfantasi tetapi tidak mudah jatuh cinta. Ketika sedang kasmaran, kamu romantis, idealis, menggelegak, dan amat bersemangat. Kamu menikmati saat pikiran dan perasaan terdorong, terangsang dan tergoda. Kamu adalah orang yang mahir dalam bermain mata. Kamu mampu membuat hubungan seperti mimpi.

* U *
Kamu antusias dan idealis ketika sedang jatuh cinta. Kamu jatuh pada orang-orang yang memuja. Kamu melihat roman sebagai tantangan. Kamu adalah seorang penjelajah dan butuh petualangan, kehebohan dan kebebasan.
Kamu hanya berurusan dengan hubungan yang potensial. Kamu merasa nikmat memberi hadiah dan melihat pasangan terlihat cantik atau tampan.
Dorongan seks kamu kuat dan bernafsu untuk langsung dikagumi. Kamu ingin menempatkan kesenangan pasangan diatas keinginan diri sendiri.

* V *
Kamu itu individualis dan butuh kebebasan. Kamu menunggu sampai kenal seseorang dengan baik sebelum berkomitmen. Mengenal seseorang, berarti menjiwainya. Kamu merasa butuh mengerti isi kepalanya untuk mengerti apa yang mambuatnya bergerak. Kamu tertarik pada orang-orang eksentrik.
Seringkali, ada perbedaan usia antara kamu dan pasangan. Kamu menikmati bahaya, gairah dan ketegangan. Adegan gay membuat kamu bergairah meski kamu bukan gay.

* W *
Kamu sangat bangga, tekun dan menolak tantangan jika mengejar cinta. Ego kamu dipertaruhkan. Kamu romantis, idealis dan sering jatuh cinta dengan cinta itu sendiri dan tidak melihat pasangan sebagai dirinya sendiri.
kamu merasa benar-benar melemparkan seluruh diri kamu ke dalam hubungan. Tak ada yang terlalu baik untuk pasangan. Kamu menikmati percumbuan.

* X *
kamu butuh stimulasi konstan karena mudah bosan. Kamu dapat berpacaran dengan lebih dari satu orang dengan mudah. Kamu tak dapat mematikan pikiran. Kamu terus bicara selagi bercinta. Kamu punya hubungan cinta yang hebat, semuanya oleh diri sendiri dan di dalam kepala.

* Y *
Kamu seksi, sensual dan sangat mandiri. Bila tak mendapatkannya dengan cara kamu sendiri, kamu menghentikan segala sesuatunya. Kamu ingin mengontrol hubungan yang tidak selalu berjalan baik. Kamu merespon dorongan fisik, menikmati sentuhan di leher dan menghabiskan berjam-jam hanya untuk menyentuh, merasakan dan mengeksplorasi. Namun jika kamu menghabiskan waktu untuk mencari uang, kamu akan menghentikan kesenangan ragawi ini sementara waktu.
Kamu merasa perlu membuktikan pada diri sendiri dan pasangan, betapa hebatnya kamu sebagai seorang kekasih. Kamu ingin umpan balik soal kinerja. Kamu teman tidur yang terbuka, mendorong dan romantis.

* Z *
Bagi kamu, bisnis harus didahulukan dibanding seks. Jika kamu diganggu urusan karir, bisnis atau urusan uang, kamu akan susah untuk rileks dan mendapat mood untuk bercinta. Kamu idealis, romantis terhadap tanggung-jawab dan merasa harus sangat sensual. Kamu tak pernah kehilangan kontrol terhadap emosi. Kamu sangat hati-hati sebelum memberikan hati dan tubuh untuk urusan satu ini. Sekali kamu berkomitmen, kamu akan lekat seperti lem.

Sekian dan terimakasih