Ini dia bagi penggemar dan peminat masakan yang berbahan dasar ayam terutama bagian ceker (kaki) ayam, tidak ada salahnya mencoba cara di bawah ini sebagai inovasi terbaru dalam pengolahan ceker ayam. Selamat mencoba..
GAMBARAN CEKER PRESTO
Ceker ayam mauw’ah terbuat dari ceker ayam potong, yang setelah mengalami dari berbagai macam proses produk berubah menjadi makanan nikmat bukan hanya ceker biasa yang tidak bisa dimakan tulangnya, tetapi ceker ayam kami bisa dikonsumsi hingga tulang-tulangnya.
Di dalam ceker ayam banyak mengandung protein yang tardapat pada kulit, otot, tulang dan kolagen. Kolagen adalah sejenis protein jaringan ikat yang liat dan bening berwarna kekuning-kuningan. Kalau kena panas kolagen akan mencair menjadi cairan yang agak kental seperti lem. Susunan utama pada ceker ayam adalah asam amino, yaitu komponen dasar protein. Di dalam asam amino antara lain terdapat glisin-prolin, hidroksiprolin-agrinin-glisin. Ceker ayam juga mengandung zat kapur dan sejumlah mineral. Berikut kandungan gizi dalam ceker ayam :
1.Kandungan zat kolagen (chicken collagen extract) pada ceker ayam setara aktivitasnya dengan obat antihipertensi golongan ACE-inhibitor. Kolagen ceker ini bisa menurunkan kadar rennin dalam plasma,sehingga tidak mengungkit tekanan darah menjadi lebih tinggi. Buat Penderita Tekanan Darah tinggi sangat di anjurkan.
2. Kandungan zat Kapur dan sejumlah Mineral, sehingga orang yang menderita rematik dianjurkan makan ceker ayam,Yang jelas, makan Ceker ayam secara rutin mulai dianjurkan bagi penderita rematik.
3.Kandungan Hydroxyapatite yaitu salah satu makanan untuk tulang. Karena itu, mengkomsumsi cakar ayam selain dapat memelihara kekuatan tulang, mencegah Osteoporosis juga menjaga elastisitas kulit.
4.Kandungan Protein Kolagen dalam ceker Ayam juga sangat bagus buat pertumbuhan balita, karena protein kolagen ayam memiliki antigen yang bersifat imunogenik yang mampu menghasilkan antibodi.
1. Bahan :
a. Bahan Baku :
Ceker (kaki) ayam potong
b. Bahan Tambahan :
1. Bawang Putih (250 gram)
2. Garam (100 gram)
3. Jahe (100 gram)
4. Kunyit (50 gram)
5. Es batu
6. Daun Jeruk (10 lembar)
7. Daun Serai (4 batang)
8. Tepung Terigu (500 gram)
9. Tepung Tapioka (500 gram)
10. Air (1 liter)
11. Penyedap Rasa Ayam (5 bungkus)
12. Minyak Goreng (1 liter)
*Takaran ini berlaku untuk 4 kg ceker (kaki) ayam yang diolah.
c. Bahan Bumbu Perasa :
- Bumbu Bali : Dibelikan bumbu jadi dalam kemasan agar rasa yang disajikan terjamin.
- Bumbu Krengsengan : Dibelikan bumbu jadi dalam kemasan agar rasa yang disajikan
terjamin.
- Bumbu Original : Ditiap kemasan yang disajikan ditambahkan 1 kemasan saos tomat dan 1 kemasan saos cabai.
- Bumbu Penyet :
Bawang merah
Bawang putih
Cabai merah besar
Cabai rawit
Tomat
Garam
Msg
Kecap
Gula Merah
d. Bahan Pelengkap :
- Mika Plastik
- Isi staples
2. Peralatan :
1. Panci Presto
2. Kompor Gas
3. Tabung LPG (Tabung Gas)
4. Pisau
5. Sutil
6. Serok
7. Talenan
8. Baskom Plastik
9. Baskom Aluminium
10. Baskom Berlubang
11. Staples
Prosedur Pengolahan
Pembuatan Ceker utama :
1.Ceker ayam sebagai bahan baku dibersihkan dari kulit luarnya yang kasar, kemudian dipotong kukunya lalu dicuci bersih.
2.Pemasakan dalam panci presto. Masukkan ceker (kaki) ayam ke dalam panci presto, lalu masukkan bumbu-bumbu yang diperlukan, diantaranya : bawang putih (dikupas lalu dicincang ), jahe (dikupas lalu dicincang), kunyit (dikupas lalu dicincang ), garam, Msg, daun jeruk (cuci bersih), daun serai (cuci bersih) dan air. Kemudian tutup panci presto dengan benar. Lalu masak selama 1 jam sejak panci mendesis.
3.Setelah masak, biarkan panci dingin lalu angkat ceker, tiriskan dan dinginkan.
Pembuatan Ceker Crispy :
1.Pengolahan ceker ayam seperti proses pembuatan ceker utama.
2.Bubuhi ceker ayam ke dalam adonan tepung (tepung terigu, tepung tapioka dan penyedap rasa ayam) hingga rata.
3.Goreng ceker ayam ke dalam minyak panas.
4.Setelah ceker ayam matang dan berubah warna menjadi kuning keemasan, angkat dan tiriskan.
5.Penyajian ceker original disajikan dengan saos tomat dan sambal kemasan.
Pembuatan Penyet Ceker :
1.Pengolahan ceker ayam seperti proses pembuatan ceker utama.
2.Goreng ceker ayam ke dalam minyak panas hingga matang dan berubah warna menjadi kecoklatan.
3.Angkat dan tiriskan.
4.Untuk bumbu sambel penyet, kupas bawang merah dan bawang putih lalu cuci bersih, cabai merah besar dibuang isinya lalu dicuci kemudian dipotong kecil-kecil, cuci tomat dan cabai rawit.
5.Tumis bawang merah, bawang putih, cabai rawit, cabai merah besar dan tomat dengan sedikit minyak.
6.Setelah berubah warna dan tercium aromanya, angkat dan tiriskan. Kemudian hancurkan semua bahan, tambahkan garam, Msag, gula merah dan kecap. Lalu campur hingga rata.
7.Tumis kembali sambel penyet tersebut dengan api kecil sampai mendidih, kemudian angkat.
8.Dalam penyajiannya penyet ceker disajikan dengan sambel penyet.
Pembuatan Ceker bumbu Bali dan Krengsengan :
1.Pengolahan ceker ayam seperti proses pembuatan ceker crispy. Yang membedakan adalah proses pengolahan selanjutnya.
2.Pada proses selanjutnya ceker ayam tersebut ditumis dengan bumbu kemasan, masak hingga tercampur rata dengan semua bumbunya.
Minggu, 28 November 2010
Minggu, 21 November 2010
MENCARI KEBAHAGIAAN DI TEMPAT KERJA

Banyak diantara orang-orang disekitar kita, mungkin kakak, orang tua ataupun tetangga sekitar itu bekerja, banyak diantaranya berprofesi sebagai karyawan, pekerja serabutan ataupun berwirausaha. Terkadang beberapa kali kita mendengar beberapa diantaranya mengeluh tentang tempat kerjanya, sistem, ataupun aspek yang ada di dalamnya. Sebenarnya banyak faktor yang menyebabkan ketidak nyamanan kerja seseorang, baik dari diri pribadi maupun lingkungannya. Terkadang saya sendiri pernah merasakan hal yang serupa. "Lalu bagaimana kita bisa merasa nyaman atau bahkan bahagia di tempat kerja?" Setiap dari diri kita pasti mempertanyakan hal tersebut, karena kita mendambakan tempat yang terbaik dan nyaman bagi diri kita. Jika kita bisa merasa nyaman dan bahagia di tempat kerja kita, maka secara tidak langsung produktifitas kerja kita juga akan ikut meningkat.
Sebenarnya definisi bahagia itu sendiri terbilang rumit. Masing-masing orang memiliki tingkat kebahagiaan yang berbeda dan cara pandang mendekripsikan arti bahagia itu sendiri. Walaupun demikian, kita tahu arti bahagia untuk diri kita dari pengalaman yang sudah terjadi di kehidupan kita. Ada yang berpendapat bahwa kebahagiaan di tempat kerja bisa didapat jika kita telah merasa menikmati apa yang telah kita kerjakan, merasa bangga akan pekerjaan tersebut, merasa termotivasi dan masih banyak yang lain tergantung dari sudut pandang kita masing-masing.
Perasaan bahagia bisa didapat dari sikap kita yang positif dan berpikiran positif, lalu apa yang terjadi jika semua berkebalikan?. Alangkah malangnya orang-orang yang bersikap demikian. Bagaimana kita bisa merasa bahagia jika kita selalu berpikiran buruk dan bertingkah buruk pula. Kita berprasangka buruk, berbohong dan melalaikan tugas. Beberapa contoh tadi merupakan cara yang kurang tepat sebagai landasan untuk mencapai kebahagiaan. Padahal ketepatan dalam bersikap dan berpikir merupakan jalan menuju kesuksesan. Seperti pepatah mengatakan, "Apa yang kita tabur adalah apa yang kita tuai." Maka hanya bagi merekalah yang menggunakan cara yang indah yang akan mendapatkan sesuatu yang indah, begitu pula sebaliknya.
Ada suatu kalimat mengatakan, "Tuhan tidak akan merubah nasib kaumnya jika dia tidak mau berusaha merubahnya." Maka jangan salahkan orang lain ataupun perusahaan saat nasib kita belum baik, karena Tuhan tidak akan merubah nasib kita jika kita tidak berusaha. Begitu pula dengan kebahagiaan di tempat kerja tidak akan datang dengan sendirinya jika kita tidak mengupayakannya sendiri. Hal tersebut juga tak terpungkiri dengan adanya kesediaan untuk berubah. Ada orang-orang yang tidak ingin melakukan perubahan karena tidak ingin pergi dari zona nyamannya. Mereka yang demikian itu tak ingin belajar sesuatu yang baru, membentuk sikap dan kebiasaan yang baru, dan lainnya. Maka orang-orang tersebut telah merendahkan nilai diri mereka sendiri jika perubahan yang membawa kabaikan itu tercapai. Mereka tahu kebaikan bisa didapat, namun enggan untuk mempercayainya.
Pada intinya, kita tidak akan menjadi pribadi yang baru jika kita bersikeras menerapkan cara-cara yang lama. Sesuatu yang baru akan kita dapat dengan cara yang baru pula. Termasuk dengan kebahagiaan itu sendiri...
(=^_^=)
Langganan:
Komentar (Atom)